Email kami sekarang!
Benang poliester berlapis mekanis menunjukkan beberapa karakteristik utama ketika terkena faktor lingkungan seperti kelembapan, suhu, dan paparan sinar UV, menjadikannya pilihan serbaguna untuk berbagai aplikasi.
Benang tertutup mekanis poliester bersifat hidrofobik alami, artinya tidak menyerap kelembapan semudah serat alami seperti kapas atau wol. Hal ini memberikan keuntungan di lingkungan lembab atau basah, karena tahan terhadap penyerapan air dan tidak menjadi berat atau kehilangan kekuatannya saat terkena kelembapan. Hasilnya, benang ini mempertahankan bentuk dan kinerjanya bahkan dalam kondisi lembap, sehingga cocok untuk tekstil luar ruangan, kain pelapis, dan aplikasi industri yang sering terkena paparan kelembapan. Namun, meskipun poliester sendiri tahan terhadap kelembapan, proses pelapisan (biasanya melibatkan filamen sintetis yang melilit inti) terkadang dapat memengaruhi ketahanan terhadap kelembapan benang. Jika bahan penutup kurang tahan terhadap air atau kelembapan, keseluruhan benang mungkin menyerap kelembapan, meskipun tidak sebesar serat alami.
Benang poliester berlapis mekanis dikenal karena kemampuannya menahan berbagai suhu. Bahan ini stabil pada suhu tinggi, biasanya tahan terhadap panas hingga 150°C (302°F), sehingga ideal untuk lingkungan dengan suhu yang berfluktuasi. Serat poliester tidak mudah terurai di bawah panas, dan proses pelapisan mekanis dapat menambah perlindungan ekstra dengan meningkatkan kemampuan benang untuk menahan kerusakan akibat panas. Meskipun demikian, paparan panas tinggi dalam waktu lama (terutama di atas 200°C atau 392°F) dapat menyebabkan benang melunak, kehilangan bentuk, atau bahkan meleleh. Dalam kondisi suhu rendah, benang berlapis poliester mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan tariknya tanpa menjadi rapuh. Hal ini menjadikannya pilihan yang baik untuk kain luar ruangan atau bahan yang digunakan di wilayah dengan variasi suhu ekstrem.
Poliester secara alami tahan terhadap degradasi UV dibandingkan dengan banyak serat sintetis lainnya, dan sifat ini diperkuat dengan proses pelapisan mekanis. Benang ini mempertahankan kekuatan dan warnanya di bawah paparan sinar matahari dalam waktu lama, sehingga ideal untuk aplikasi seperti kain luar ruangan, tenda, awning, dan sarung jok otomotif. Bahan penutup itu sendiri juga dapat mempengaruhi ketahanan terhadap sinar UV; jika penutup mekanis terbuat dari bahan tahan UV, kinerja benang akan lebih baik lagi dalam mencegah degradasi akibat paparan sinar matahari. Namun seiring berjalannya waktu, paparan sinar UV dapat menyebabkan bahan apa pun terdegradasi, termasuk poliester, yang dapat menyebabkan hilangnya kekuatan tarik secara bertahap dan warna memudar. Untuk mengurangi hal ini, stabilisator atau pelapis UV dapat diterapkan untuk lebih melindungi benang dalam aplikasi luar ruangan jangka panjang.